Selasa, 15 Maret 2016

Mengenal Web 2.0


Dunia cyber saat ini sudah masuk dalam generasi web 2.0. Apakah sebenarnya web 2.0 itu? Web 2.0 adalah sebuah frase yang diciptakan oleh O'Reilly Media pada tahun 2004. Web 2.0 merujuk kepada generasi kedua layanan berbasis web sebagai situs jaringan sosial, wiki, alat komunikasi, dan folksonomies (penandaan) yang menekankan pada kolaborasi online dan berbagi di antara pengguna. Meskipun istilah ini menunjukkan versi baru dari Web, namun tidak merujuk kepada suatu standar teknis update ke Internet atau World Wide Web (WWW), tetapi perubahan yang dilakukan dalam cara standar-standar yang digunakan. Menurut Tim O'Reilly, Web 2.0 adalah revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh perpindahan ke internet sebagai platform, dan upaya untuk memahami aturan untuk keberhasilan pada platform baru.

Prinsip-prinsip Web 2.0
  • Web sebagai platform
  • Data sebagai pengendali utama
  • Efek jaringan diciptakan oleh arsitektur partisipasi
  • Inovasi dalam perakitan sistem serta situs disusun dengan menyatukan fitur dari pengembang yang terdistribusi dan independen (semacam model pengembangan "open source")
  • Model bisnis yang ringan, yang dikembangkan dengan gabungan isi dan layanan
  • Akhir dari sikllus peluncuran (release cycle) perangkat lunak (perpetual beta)
  • Mudah untuk digunakan dan diadopsi oleh user

Web 2.0 mempunyai keuntungan yaitu memungkinkan pengguna internet dapat melihat konten suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan.

Beberapa karakteristik dasar yang ditunjukkan oleh situs web 2.0 adalah network sebagai platform, user friendly, interaktif, dan lain-lain. Berikut ini adalah contoh web pupuler yang sudah menggunakan generasi web 2.0, yaitu :
  1. Flickr (situs berbagi foto yang memungkinkan pengguna untuk mengupload foto mereka dan berbagi dengan siapa saja dan semua orang )
  2. Youtube (situs yang memungkinkan pengguna untuk mengupload video dan berbagi dengan semua orang)
  3. Wikipedia (pengguna berkontribusi dengan menulis artikel, definisi, dll)
  4. Scribd (pengguna dapat mengupload dokumen pada situs web di mana pengguna lain bisa baik download atau melihat dokumen-dokumen secara online)

Lingkup dari web 2.0 tentu saja cukup luas, hal ini memungkinkan pengguna untuk dapat lebih interaktif dan interkoneksi dengan orang-orang di jaringan internet. Hal ini merupakan suatu cara yang digunakan untuk menghubungkan dunia dengan teknologi internet. 

Perkembangan teknologi yang sangat pesat sekarang ini, sangat mempengaruhi kinerja dan kegiatan jurnalistik. Jika dahulu untuk memproduksi sebuah berita, seorang jurnalis harus ke sana kemari untuk memberikan data ke kantor berita, namun sekarang dengan adanya jaringan internet semuanya serba praktis. Jarak dan waktu dapat dipotong. Untuk mengirimkan berita, jurnalis zaman sekarang dapat melalui ponsel seperti BlackBerry. Bahkan dengan ponsel-ponsel cerdas (smartphones), kita dapat langsung dapat mengetik berita di situ juga, kemudian langsung mengirimkannya ke alamat email kantor berita. Begitu juga dengan video, seorang kameraman dapat langsung mengedit video melalui komputer jinjing (laptop), kemudian dengan menggunakan wi-fi atau modem, video tersebut dapat dikirim.

Dengan teknologi web 2.0, seorang jurnalis juga dapat mencari referensi dengan mengunduh atau belanja informasi melalui situs-situs internet, contohnya wikipedia. Internet berbasis web 2.0 tentunya sangat berguna untuk para jurnalis, melalui internet berita-berita yang disajikan dapat lebih bervariasi dan lebih up to date. Kecanggihan internet rupanya juga dilirik oleh surat kabar atau televisi untuk membuat portal berita contohnya Kompas.com, detik.com, maupun metrotvnews.com. Melalui portal berita ini, informasi yang diakses pembaca dapat di update dalam hitungan menit bahkan detik. Seorang jurnalis berita online bahkan dapat melaporkan suatu peristiwa yang sedang berlangsung dengan cepat, dia dapat menulis berita melalui smartphone, kemudian dapat langsung menguploadnya ke web berita online.

Perkembangan internet juga mempengaruhi munculnya situs-situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Melalui situs jejaring sosial ini, setiap orang dapat saling berbagi informasi kepada orang lain dan dapat saling berkomentar. Situs jejaring sosial juga menjadi faktor munculnya citizen journalism. Citizen Journalism, memungkinkan setiap orang untuk melaporkan peristiwa-peristiwa penting di sekitarnya melalui situs jejaring sosial, walaupun bukan seorang jurnalis. Bahkan situs jejaring sosial ini, juga mulai dilirik oleh portal-portal berita untuk menyajikan berita-berita. Dengan adanya web 2.0 ini, jurnalis dapat dengan mudah membagikan informasi maupun mendapat informasi. 

Sumber