Jumat, 31 Oktober 2014

Kebudayaan dan Kepribadian

Kebudayaan dan Kepribadian


Kebudayaan berkembang dalam suatu masyarakat, jika diumpamakan sebagai wadah, budaya merupakanisi sedangkan masyarakat sebagai wadahnya. Masyarakat terdiri dari individu-individu denganjumlah besar dimana setiap individu memiliki corak khas yang akan membedakannya dari individu-individu yang lainnya.

a.        Definisi Kebudayaan Secara Etimologi
Kata kebudayaan berasal darikata sangsekerta buddayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budiatau akal, dengan kata lain kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budiatau akal. Culture berasal dari kata latin colerayang berarti mengolah atau mengerjakan. Menurut Mac Iver culture merupakan ekspresi jiwa yangterwujud dalam cara hidup dan berfikir, pergaulan hidup, seni kesusastraan, agama, rekreasi dan hiburan.

b.        Beberapa definisi kebudayaan menurut para ahli : 
  1. E.B. TAYLOR : Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, dan adat istiadat. 
  2. HERSKOVTAS : Kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.  
  3. KOENTJARANINGRAT : Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar. 
  4. KI HAJAR DEWANTARA : Kebudayaan merupakan buah budi manusia dalam hidup bermasyarakat. 
  5. SELO SOEMARDJAN DAN SOELEMAN SOEMARDI : Kebudayaan merupakan sarana hasil karya, rasa dan cipta manusia.

c.    Tipe Kebudayaan
Khusus Perkembangan kepribadian seorang individu akan dipengaruhi berbagai factor, diantaranya tipe kebudayaan khusus yang meliputi berikut :
  • Kebudayaan khusus atas dasar factor kedaerahan. Dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, terdapat perbedaan system kekerabatan yang beragam, ada yang menggunakan system matrilineal, patrilineal, dan parental. Hal ini memengaruhi perkembangan pribadi seorang individu. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda, masyarakat kota nampak lebih individualistis dibanding masyarakat desa dan lebih mudah menyusaikan diri dengan perubahan baru. Sedangkan masyarakat desa sulit menyesuaikan diri dengan perubahan yang baru.
  • Kebudayaan khusus kelas sosial, pola kehidupan golongan atas sangat berlainan dengan golongan bawah dalam hal ini dapat berupa cara berpakaian, etika, tata pergaulan, cara mengisi waktu senggang dan sebagainya.
  • Kebudayaan khusus atas dasar agama, agama yang berkembang dalam masyarakat Indonesia sangat beragam. Agama memiliki pengaruh besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Terkait dengan ajaran dari setiap agama.vKebudayaan berdasarkan profesi, pekerjaan atau profesionalitas ikut memberi pengaruh besar bagi pembentukan kepribadian seorang individu, sebagai contoh pedagang, petani, pegawai negeri, dan anggota militer memiliki kepribadian yang berlainan.

d.         Sifat atau karakteristik kebudayaan 
Sifat atau karakteristik kebudayaan yang berkembangdalam masyarakat memiliki sifat yang cukup kompleks dengan karakteristik khusus, yaitu sebagai berikut:
  • Abstrak , adalah kebudayaan dalam arti yang sesungguhnya, abstrak dalam kebudayaan merupakan sistem idea atau sistem gagasan yang ada didalam pikiran manusia konkret merupakan hasil dari kebudayaan. Hal tersebut dapat dilihat melalui tarian-tarian, pawai budaya, pertunjukan musik, dan pertunjukan wayang. Semua itu disebut perilaku kebudayaan. Rumah joglo, candi, masjid, keratin dan patung juga bersifat konkret dan hasil dari kebudayaan. Hal-hal itulah yang disebut benda-benda budaya
  • Menuntun dan mengarahkan manusia, berarti kebudayaan itu dapat menjadi penuntun, pengarah, pedoman dan kadang-kadang jadi alat pemaksa bagi sikap serta perilaku masyarakat.
  • Dimiliki oleh manusia, berarti bahwa kebudayaan itu hanya dimiliki oleh manusia.
  • Dimiliki oleh masyarakat, berarti kebudayaan itu tidak dimiliki secara individu ( perseorangan ), tetapi dimiliki secara kolektif ( masyarakat ). Masyarakat adalah sekelompok orang yang memilki persamaan-persamaan tempat tinggal, bahasa dan adat istiadat.
  • Diwariskan, berarti suatu kebudayaan yang dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hal ini terjadi secara berkesinambungan.
  • Berubah, berarti kebudayaan itu dapat berubah seiring perjalanna waktu, pengaruh lingkungan, serta pengaruh masyarakat 
  • Kebudayaan bersifat integrative, dalam arti unsur kebudayaan yang satu berintegrasi dengan unsur kebudayaan lainnya sehingga terbentuk satu kesatuan yang bulat dan memiliki fungsi
  •  Kebudayaan diwujudkan dalam bentuk symbol atau lambang.

e.          Hubungan Kebudayaan dan Kepribadiaan 
Kepribadian mengandung pengertian sebagi ciriwatak yang diperlihatkan secara lahir. Konsistendan konsekuen dalam tingkah laku sehingga tampakbahwa individu tersebut memiliki identitas yangberbeda dengan individu lainnya.Kepribadian merupakan latar belakang perilaku seseorang. Menurut THEODERE M NEWCOME menyatakan bahwa kepribadian adalah organisasi factor-faktor biologis, psikologis dan sosiologisyang mendasari perilaku individu. Kebudayaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku dan kepribadian seseorang terurtama bagian-bagian kebudayaan yang secara langsung mempengaruhi sorang individu. Karna itu hubungan kebudayaan dan kepribadian sangat erat, hal ini nampak dari pendapat para ahli yaitu
  • Herskovits,  Budaya langsung mempengaruhi prilaku dan kepribadian individu yang berada dan tinggal dalam lingkungan masyarakat yang memiliki kebudayaan tersebut.
  • Ralph Linton dan Kardinar Linton mengemukakan pendapat bahwa berdasarkan konsepsi psikologis kepribadian dipengaruhi adat istiadat pengasuhan anak. Pengaruh ini baru nampak sudah menginjak dewasa.
  • Koentjaraningrat mengemukakan bahwa suatu kebudayaan sering memancarkan watak khas tertentu yang tampak dari luar. Watak tersebut yang terlihat oleh orang asing. Watak ini dapat dilihat pada gaya tingkah laku masyarakat, kebiasaan maupun hasil karya benda mereka.

f.         Wujud Kebudayaan
Kebudayaan tidak bisa dilihat atau dipegang karena berada di dalam pikiran atau kepala manusia. Oleh karena itu, kebudayaan bersifat abstrak. Akan tetapi, hasil kebudayaan dapat dilihat dan dideteksi (dipantau) dengan panca indra manusia.
Wujud kebudayaan dapat dilihat sebagai berikut:
  • Wujud kebudayaan merupakan kesatuan ide- ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan.
  • Wujud kebudayaan merupakan kesatuan aktivitas serta tindakan berpola yang dilakukan manusia dalam suatu masyarakat tertentu.
  • Wujud kebudayaan dapat dilihat suatu melalui benda-benda hasil karya manusia.

Ketiga wujud dari kebudayaan tersebut tidak terpisah satu dengan yang lain. Kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada perbuatan dan karya manusia. Sementara, pikiran dan ide maupun perbuatan dan karya manusia menghasilkan benda-benda yang merupakan kebudayaan fisiknya.
Berdasarkan letak geografis, kebudayaan dapat dibagi menjadi :
  • Kebudayaan pusat, adalah suatu kebudayaan yang menjadi rujukan dan kiblat bagi mayoritas etnis. Kebudayaan pusat memiliki pengaruh kuat terhadap masyarakat.
  • Kebudayaan pinggiran, berarti kebudayaan tersebut berada jauh dari pusat kekuasaan kebudayaan pinggiran hidup ditengah-tengah masyarakat jelata, pengaruh kebudayaann pinggiran terhadap masyarakat relative lebih sempit dan bersifat local.

g.        Unsur-Unsur Kebudayaan
Kebudayaan umat manusia mempunyai unsur-unsur yang bersifat universal. Hal tersebut disebabkan unsur-unsur kebudayaan itu dapat ditemukan pada kebudayaan bangsa-bangsa di dunia. Dalam buku universal catagoriel of culture, koentjaraningrat mengutip pendapat C. Kluckhohn, bahwa di dunia ini terdapat tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal, yaitu :
  1. Sistem religi, yang meliputi sistem kepercayaan, sistem nilai, pandangan hidup, komunikasi keagamaan, atau upacara keagamaan. 
  2. Sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial, yang mencakup kekerabatan, asosiasi (perkumpulan), sistem kenegaraan, dan perilaku antar sesama manusia. 
  3. Sistem pengetahuan, yang meliputi pengetahuan tentang flora dan fauna, waktu, ruang, bilangan, tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia. 
  4. Bahasa, yang berbentuk lisan ataupun tulisan. 
  5. Kesenian, yang meliputI seni patung / pahat, relief, lukis dan gambar, seni rias, vocal music, bangunan, kesustraan atau drama.
  6.  Sistem mata pencaharian hidup (sistem ekonomi) yang meliputi berburu, mengumpulkan makanan, bercocok tanam. 
  7. Sistem teknologi, antara lain produksi, distribusi, transportasi, peralatan komunikasi, peralatan komsumsi dalam bentuk wadah, pakaian, perhiasan, tempat berlindung (perumuhan atau senjata ).

h.        Komponen Kebudayaan
Tiap-tiap unsur kebudayaan universal itumenjelma dalam ketiga wujud kebudayaan,yaitu gagasan, aktivitas, dan artefak.Berdasarkan wujudnya itu, kebudayaan dapatdigolongkan atas dua komponen utama.
  1. Kebudayaan Material Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkrit. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang di hasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci. 
  2. Kebudayaan Nonmaterial Sosiologi cenderung memusatkan perhatian pada kebudayaan nonmaterial, yaitu ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi kegenerasi. Inilah denyut nadi kehidupan sosial.

i.          Kebudayaan dan Pengaruhnya Terhadap Kepribadian
Budaya mempengaruhi perilaku dan kepribadian individu secara langsung karena individu tinggal dalam lingkungan masyarakat yang memiliki kebudayaan itu. Ciri-ciri dan unsur kepribadian seorang individu dewasa sebenarnya sudah tertanam kedalam jiwa seorang anak sejak awal, yaitu pada masa kanak- kanak melalui proses sosialisasi. Pembentukan watak banyak dipengaruhi oleh pengalamanya sebagai anak-anak yang berada dalam asuhan orang-orang terdekat di lingkungannya, juga oleh cara-cara dia diajari makan, bermain, disiplin dan cara bergaul. Kepribadaan umum adalah pola-pola kebudayaan sendiri yang tidak dimiliki oleh masyarakat lainnya, yang berlainan dari satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Kepribadian dasar adalah kepribadian yang mendapat pengaruh lingkungan kebudayaan setempat yang sama selama masa pertumbuhannya. Suatu kebudayaan sering memancarkan suatu watak khas yang tampak dari luar yang terlihat oleh orang asing seperti terlihat pada gaya tingkah laku masyarakatnya, kegemaran-kegemaran mereka, dan berbagai benda hasil karya mereka. 

Jumat, 24 Oktober 2014

PERTUMBUHAN PENDUDUK

PERTUMBUHAN PENDUDUK

A. PENGERTIAN

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran.Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya.
Selain itu pertumbuhan penduduk dapat diartikan sebagai perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya saja pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 2013 ke tahun 2014 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 2013 sampai 2014.

B. INDIKATOR


Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara di masa yang akan datang. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini, tidak hanya di bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang politik misalnya mengenai jumlah pemilih untuk pemilu yang akan datang. Tetapi prediksi jumlah penduduk dengan cara seperti ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk dimasa yang akan datang. Untuk itu diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai tren fertilitas, mortalitas dan migrasi.

C. CARA MENGHITUNG


Kelahiran dan perpindahan penduduk disuatu wilayah menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk di wilayah yang bersangkutan. Sedangkan kematian menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk di wilayah tersebut. Pertumbuhan penduduk suatu wilayah atau negara dihitung dengan membandingkan jumlah penduduk awal (misal P0) dengan jumlah penduduk dikemudian hari (misal Pt ). Tingkat pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus secara geometrik yaitu dengan menggunakan dasar bunga-berbunga (bunga majemuk).



Contoh dan Sumber Data



Untuk mengaplikasikan rumus petumbuhan penduduk secara geometric (Geometric Rate of Growth) diberikan contoh perhitungan dengan menggunakan data jumlah penduduk Indonesia 1995 dari hasil Survai Penduduk Antar Sensus (Supas) 1995 yakni 194,7 juta dan data jumlah penduduk 2000 dari hasil Sensus Penduduk (SP) 2000 yakni 205,8 juta. Dengan mengaplikasikan rumus di atas maka tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 1995-2000 adalah:
Pt = P2000          = 205,8  juta ;
P0 = P1995         = 194,7 juta ;
t                       =  2000 - 1995 = 5 tahun

Bila data diatas kedalam rumus pertumbuhan geometrik, maka:
205.800.000                                        = 194.700.000 * ( 1+ r) 5
log (205.800.000 / 194.700.000)
 ---------------------------------------       =  log (1+ r)
                            5                                       

0,0048                                                 =  log (1 + r)
10 0,048                                                 =  1 + r 
1,0111                                                 =  1  +  r 
r                                                           =  0,0111

Interpretasi




Angka pertumbuhan penduduk Indonesia antara tahun 1995-2000 adalah 1,11 % per tahun. Artinya setiap tahun antara 1995 dengan tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia bertambah sebesar 1,11 persen nya. Dengan angka pertumbuhan ini dapat dihitung perkiraan jumlah penduduk pada tahun yang akan datang.

D. FAKTOR – FAKTOR PERTUMBUHAN PENDUDUK


Faktor penyebabnya adalah adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama kemajuan di bidang kesehatan. Dengan kemajuan teknologi kesehatan kelahiran dapat diatur dan kematian dapat dicegah. Ini semua mengakibatkan menurunnya angka kematian secara drastis atau mencolok.

Sesuai dengan tingkat kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi maka tiap-tiap masyarakat atau negara, pertumbuhan penduduknya mengalami 4 periode yaitu:

§  Periode I
Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis.

§  Periode II
Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.

§  Periode III
Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan jumlah anggota keluarga.

§  Periode IV
Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini di sebut periode penduduk stasioner.


Dari empat periode di atas, pertumbuhan penduduk Indonesia berada pada periode kedua dan sekarang sedang menuju periode ketiga.

Kemudian terdapat juga faktor – faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, yakni :
1. Kelahiran (Fertilitas)
2. Kematian (Mortalitas)
3. Perpindahan (Migrasi)

            Kelahiran bersifat menambah, kematian bersifat mengurangi dan mingrasi dapat bersifat menambah (migrasi masuk) dan dapat pula bersifat mengurangi(mingrasi keluar). Untuk banyak negara, termasuk indonesia, pertumbuhan penduduk di tentukan oleh kelahiran dan kematian, karena mingrasi masuk dan migrasi keluar terlalu kecil sehingga bisa diabaikan.

            Selain faktor demografi tersebut, secara tidak langsung pertumbuhan penduduk juga di pengaruhi oleh faktor-faktor nondemografi. Faktor nondemografi yang penting ialah kesaehatan dan pendidikan pengaruh kesehatan dalam pertumbuhan pentuduk terlihat dari jumlah kematian. Semakin maju tingkatan kesehatan, maka kecil jumlah kematian, yang selanjutnya dapat menyebabkan pertumbuhan pertumbuhan penduduk besar, apabila jumlah kelahiran besar.kesehatan juga berhubungan dengan pendidikan. Semakin tinggi pendidikan maka kesehatan akan semakin baik.

            Apabila tingkat pendidikan tinggi, Pada umumnya mereka akan lebih mudah menerima pembaharuan atau modernisasi. Salah satu contoh ialah meningkatnya usia kawin. Semankin tinggi usia kawin, semakin tinggi jumlah kelahiran.

Faktor Penunjang Kelahiran

            Karena jumlah kelahiran dan kematian sangat mentukan pertumbuhan penduduk di indonesia, maka kita harus menetahui faktor -faktor apa saja yang mempengaruhi kelahiran dan kematian, agar usaha intuk mengurangi jumlah kelahiran berhasil baik.

Faktor Penghambat Kelahiran

            Selain ada penujang kelahiran ada juga faktor yang menghambat kelahiran atau penyebab kelahiran berkurang. Pemerintah atau negara yang mengambil kebijaksanaan menghambat kelahiran (antinatalitas) bertujuan untuk mengurangi jumlah kelahiran, supaya jumlah penduduk seimbang dengan daya dukungan daerah. Daya kemampuan daerah adalah kemampuan daerah untuk menghidupi penduduknya.keseimbangan ini perlu di jaga agar taraf hidup penduduk baik.

            Dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam tiap 1000 penduduk.



 Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran Fertilitas :

1. Pengukuran Fertilitas Tahunan


            Adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut. Adapun ukuran – ukuran fertilitas tahunan adalah :

a. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate )
Adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.


b. Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate )
Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49 atau 15 15-44 th th) pada tahun tertentu.



c. Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate )
Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.



d. Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility Rates Rates)
Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.

2. Pengukuran Fertilitas Kumulatif


            Adalah pengukuran jumlah rata rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukuran – ukuran fertilitas kumulatif adalah :

a. Tingkat Fertilitas Total (TFR)
            Adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan :
* tidak ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
* tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pd periode waktu tertentu.


b. Gross Reproduction Rates (GRR)
            Adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.

c. Net Reproduction Rates (NRR)
            Adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr) dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya.

Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk :
1. Faktor Demografi, antara lain :
* Struktur umur.
* Struktur perkawinan.
* Umur kawin pertama.
* Paritas.
* Disrupsi perkawinan.
* Proporsi yang kawin.

2. Faktor Non Demografi, antara lain :
* Keadaan ekonomi penduduk.
* Tingkat pendidikan.
* Perbaikan status perempuan.
* Urbanisasi dan industrialisasi.

Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran mortalitas :
1. Crude Death Rate (CDR)
Adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.

2. Age Specific Death Rate (ASDR)
Adalah jumlah kematian penduduk pd tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.

3. Infant Mortality Rate (IMR)
Adalah tingkat kematian bayi.


Karakter kelompok penduduk yang mempengaruhi Crude Death Rate (CDR) :
1. Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan.
2. Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda.
3. Penduduk dengan perbedaan pendapatan.
4. Perbedaan jenis kelamin.
5. Penduduk dengan perbedaan status kawin.

            Faktor terakhir yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.
Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :
* Faktor individu.
* Faktor yang terdapat di daerah asal.
* Faktor yang terdapat di daerah tujuan.
* Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan.

Daya tarik dan daya dorong di daerah asal yang mempengaruhi perpindahan penduduk :
1. Kekuatan Sentripetal
Adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal, misalnya :
* Terikat tanah warisan.
* Menunggu orang tua yang sudah lanjut.
* Kegotong royongan yang baik.
* Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka.

2. Kekuatan Sentrifugal
Adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah asal, misalnya :
* Terbatasnya pasaran kerja.
* Terbatasnya fasilitas pendidikan.


E. MASALAH PERTUMBUHAN PENDUDUK INDONESIA

Permasalahan kependudukan di indonesia salah satu yang harus dihadapi di setiap negara,bukan tidak mungkin angka kelahiran di setiap tahunnya akan terus meningkat, dan pemerintah pun  akan kesulitan untuk mensejahterakan rakyat karena dari tahun ke tahun jumlah penduduk indonesia terus meningkat dan anggaran untuk membantu masyarakat menengah kebawah juga ikut meningkat. Kebutuhan pokok semakin lama semakin menipis dan lowongan pekerjaan yang terbatas.

Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain:
1.     Besarnya Jumlah Penduduk (Over Population) 
2.     Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk
3.     Persebaran Penduduk Tidak Merata

Adapun solusi untuk mengatasi masalah tersebut, diantaranya :   
1.     Perlunya  pemerataan lapangan pekerjaan di daerah - daerah agar para usia kerja dapat dengan mudah untuk mencari pekerjaan  di daerahnya sendiri.
2.     Program - program pemerintah seperti KB, penggunaan alat kontrasepsi, penundaan usia perkawinan harus didukung penuh oleh masyarakat  sehingga penurunan laju pertumbuhan penduduk diharapkan menurun.

3.     Pemerataan pembangunan di daerah - daerah lain seperti sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya.

Sumber :